Banten Dilanda banjir



Hujan deras yang selama dua hari mengguyur sebagian besar wilayah Banten membuat beberapa Kabupaten di Provinsi Banten terendam Banjir, Rabu (25 November 2009). Hasil pantauan Tim Koordinasi TAGANA Banten mendapatkan beberapa titik lokasi banjir terjadi di Kab. Lebak, Kab. Pandeglang, Kota Tangerang, dan Kab. Tangerang. Dari beberapa lokasi yang dipantau, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang adalah wilayah yang paling parah dilanda banjir.



Banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Banten; FOTO.


Di Kabupaten Pandeglang banjir dengan ketinggian air antara 100 hingga 150 centimeter merendam sedikitnya tujuh kecamatan yaitu: Kec. Munjul, Pagelaran, Picung, Angsana, Panimbang, Sukaresmi, dan Patia. Di enam kecamatan ini, ribuan rumah dan ratusan hektar sawah terendam. Banjir yang disebabkan meluapnya aliran sungai Ciliman dan Cilemer ini juga menghambat arus lalu lintas di ruas Jalan Raya Panimbang-Sumur dan Jalan Perdana-Angsana. Kedua jalan ini nyaris tak bisa dilalui kendaraan karena terendam banjir dengan ketinggian 75 sampai 100 centimeter.


Camat Panimbang Anwari menerangkan, rumah yang terendam sebanyak 3.150 rumah. Sementara sawah yang terendam ada 6.000 hektar. Berdasarkan pantauan di beberapa lokasi banjir, kata Anwari, terparah terjadi di Desa Mekarsari dan Panimbangjaya. Ketinggian air di dua desa ini mencapai 100 sampai 150 centimeter.




Posko TAGANA di sekitar Jembatan Aweh, Rangkasbitung; FOTO.

Menurut Koordinator TAGANA Kab. Pandeglang, Tb. Ade Maulana, banjir terjadi mulai siang hari akibat hujan deras yang mengguyur selama dua hari berturut-turut. Aliran sungai Solodeungen meluap karena tidak mampu menampung air buangan dari sungai Ciliman dan Cilemer. Menjelang sore hari air makin meninggi hingga mencapai 150 centimeter. Tagana Kab. Pandeglang yang di komandoi Ade langsung dikerahkan menuju Kecamatan Munjul. Alasan memilih Munjul menurut Ade karena Kecamatan tersebut lokasinya cukup terisolir dan belum tersentuh tim penyelamat. Disana mereka membuka posko darurat sembari bersama-sama warga melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.


Sementara di Kecamatan Sukaresmi Banjir terparah terjadi di Desa Kubang Kampil, Perdana, Pasir Kadu, Cikuya, Sukaresmi dan sebagian di Desa Cibungur dengan total rumah yang terendam sedikitnya 800 rumah. Sementara di Kecamatan Picung dilaporkan, rumah terendam sebanyak 450, Angsana 300 rumah dan di Kecamatan Patia sebanyak 1.500 rumah. Selain rumah, akses jalan di wilayah ini juga terputus. Termasuk jalan utama dari Kecamatan Pagelaran ke Kecamatan Patia.

Lebak Terendam, Dua Warga hanyut


Hujan yang turun sejak Selasa sore hingga Rabu (25 November 2009) juga merendam sepuluh kecamatan di Kabupaten Lebak. Kesepuluh kecamatan dimaksud meliputi Wanasalam, Malingping, Banjarsari, Cijaku, Cileles, Leuwidamar, Cimarga, Rangkasbitung, Cibadak, dan Kalanganyar. Wilayah yang terendam banjir tersebut rata-rata adalah daerah bantaran sungai dan areal persawahan.




Anggota TAGANA tengah menurunkan bantuan logistik untuk pengungsi banjir; FOTO.


Dari pantuan Tim TAGANA, hujan deras yang merata di Kabupaten Lebak mengakibatkan seluruh sungai meluap. Rabu Dinihari, luapan air dari beberapa sungai mulai merambah ke pemukiman penduduk. Hujan yang tak kunjung reda sepanjang rabu membuat titik sebaran banjir semakin meluas. Koordinator TAGANA Kab. Lebak, Enang Hidayat mengerahkan anggotanya di Kecamatan Kalanganyar. Disana Tim Tagana Kab. Lebak bersama warga setempat ikut melakukan pencarian terhadap dua orang warga yang hanyut terbawa arus sungai ciberang.


Selain di kecamatan Kalanganyar, Tagana lebak bersama unsur terkait lainnya juga membuka Posko Tanggap Darurat di sekitar Jembatan Desa Aweh Kecamatan Rangkasbitung. Dari posko tersebut Enang memonitor dan mengkoordinir tim nya yang tersebar di beberapa titik bencana.

Meski di Mekkah, Andika tetap monitor


Hingga Rabu malam hujan masih lebat mengguyur Lebak dan Pandeglang, Pukul 18.30 WIB, Sekretaris Tagana Banten Gatot Yan. S menerima kontak telepon dari Koordinator Tagana Banten Andika Hazrumy yang tengah menunaikan Ibadah Haji di Mekkah. Yang mengagetkan, Andika mengetahui kondisi di Banten yang tak henti diguyur hujan selama dua hari, dia juga tahu tentang beberapa daerah di Lebak dan Pandeglang yang telah teredam banjir. Kepada Gatot Yan, Andika menginstruksikan agar kesiagaan Tagana ditingkatkan dan jika kondisi darurat harus segera diterjunkan ke lapangan.




Sekretaris TAGANA Banten, Gatot Yan bersama Tim Tagana Lebak yang besiaga di Posko Tanggap Darurat Rangkasbitung; FOTO.


Pukul 19.00 WIB hujan masih tak kunjung reda, bahkan intensitas curahnya semakin meningkat. Setelah terus menerus memonitor melalui Koordinator Lebak dan Koordinator Pandeglang yang berada di posko darurat masing-masing, Sekretaris Tagana Banten, Gatot Yan memutuskan untuk meninjau ke lapangan. Bersama Ka.sie Kebencanaan Dinsos Prov. Banten, Emed Hamami, Gatot Yan bergerak menuju posko Tanggap Darurat Tagana yang berada di sekitar Jembatan Desa Aweh Kecamatan Rangkasbitung. Selain melakukan pemantauan lapangan, mereka juga membawa Perahu Karet dan sejumlah bantuan sembako untuk logistik Dapur Umum.

DATA KORBAN


Dari hasil data assesment yang berhasil dirangkum Tim Lapangan TAGANA, Data Korban hingga Kamis, 26 November 2009 Pukul 08.00 WIB adalah sebagai berikut:


Kabupaten LEBAK:


Kecamatan Wanasalam: 1600 rumah di 8 Desa terendam, 2500 hektar sawah terendam, 2 jembatan di Desa Sinar Bakti Kec. Sukamaju roboh dan hanyut terbawa arus, Tanggul di Desa Sukatani Jebol, Jalan aspal desa Cipedang tergerus sepanjang 5 kilometer, dan 2 orang tergigit ular, sementara ketinggian air mencapai 2,5 meter.

Kecamatan Banjarsari:
1881 Rumah terendam banjir yang tersebar di 9 Desa yaitu: Cidahu, Ciruji Keusik, Cisampih, Taman Sari, Leuwiipih, Cibatur Keusik, Bojong Juruh, Kerta, dan Lebak Keusik.


Kecamatan Lebak Gedong:
Tanah longsor menutupi badan jalan, lalu-lintas antara Kec. Cipanas – Kec. Citorek dilaporkan Lumpuh Total.


Kabupaten PANDEGLANG:


Kecamatan Pagelaran:
1.364 Rumah di 5 Desa terendam banjir, terdiri dari: Desa Bulagor 450 Rumah, Desa Sukadame 340 Rumah, Desa Pagelaran 274 Rumah, Desa Marga giri 150 Rumah, dan Desa Tegal Papak 150 Rumah.


Kecamatan Patia:
3.095 Rumah di 9 Desa terendam banjir, terdiri dari: Desa Idaman 501 rumah, Desa rahayu 206 rumah, Desa Patia 882 rumah, Desa Surianeun 970 rumah, Desa Ciawi 440 Rumah, Desa Cimoyan 266 Rumah, Desa Babakan Keusik 210 rumah, Desa Pasir Gadung 35 rumah, Desa Turus 86 rumah.


Kecamatan Munjul:
sedikitnya 849 Rumah di 6 Desa terendam banjir, terdiri dari: Desa Sukasaba 179 rumah, Desa Cibitung 670 rumah, Desa Munjul belum terdata, Desa Kota Dukuh belum terdata, Desa Curug Langlay belum terdata, Desa Pasanggrahan belum terdata.