Aksi bantuan untuk korban Gempa Padang


30 September 2009 merupakan hari yang sangat kelam bagi seantero penduduk Negeri ini, betapa tidak, setelah bencana tsunami menyerang Aceh akhir 2004 silam kini kita kembali dikejutkan dengan musibah gempa bumi yang mengguncang beberapa kota di Sumatera Barat. Tak ada angka pasti yang berhasil menghitung jumlah korban gempa berkekuatan 7,9 SR itu, namun sedikitnya 1.117 orang tewas, 2.900 orang luka berat dan ringan serta kerugian materil ditaksir lebih dari 10 Trilyun Rupiah.

Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah memimpin langsung upacara pelepasan Tim Bantuan Kemanusiaan untuk gempa Sumbar

Seperti hal nya beberapa provinsi lain, Banten pun turut menunjukkan solidaritas dan keprihatinannya pada musibah tersebut. Bantuan dari Pemprov Banten yang dibawa pada hari itu terdiri dari Uang Tunai sebesar 100 Juta Rupiah (sebelumnya Pemprov Banten telah mentransfer 200 Juta Rupiah) serta 4 Truk bantuan makanan, sandang dan obat-obatan. Selain bantuan materil, Pemprov Banten juga mengirim tenaga relawan yang terdiri dari 10 orang tenaga medis dan 15 orang tenaga rekonstruksi dari unsur Taruna Siaga Bencana (TAGANA).

Selasa, 13 Oktober 2009, Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah memimpin upacara pelepasan Tim Bantuan Kemanusiaan Banten menuju Padang, Sumatera Barat. Upacara yang dihadiri oleh jajaran pejabat eselon II dan III itu diikuti juga oleh ratusan anggota Tagana yang pada kesempatan itu juga akan melakukan kegiatan Gelar Apel Siaga Tahun 2009.


Gubernur didampingi Koordinator TAGANA Banten Andika Hazrumy menyerahkan secara simbolis bantuan dari Pemprov. Banten kepada Kepala Biro Kesra H. Zainal Mutaqin untuk diteruskan kepada Pemprov. Sumbar

Dalam sambutannya Gubernur berharap semoga bantuan yang diberikan Pemprov Banten dapat sedikit meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Sumatera Barat. Sementara kepada tim Tagana, Gubernur Atut Chosiyah berpesan agar Tagana dapat menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dengan sebaik-baiknya dan selalu melandasinya secara ikhlas.

relawan Banten yang terdiri dari unsur Tim Dokter dan TAGANA

Koordinator Tagana Banten Andika Hazrumy yang juga hadir dalam upacara tersebut berpesan agar semangat pengabdian dan rasa keikhlasan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan harus senantiasa tertanam kokoh dihati para anggota Tagana. “sebagai satuan tugas penanggulangan bencana, disamping harus selalu siap siaga Tagana juga mendasari setiap aksinya dengan rasa keikhlasan dan nilai-nilai kemanusiaan” papar Andika yang juga anggota DPD RI ini.